piagam gumi sasak
Piagam Gumi Sasak
Di indonesia mempunyai banyak ragam budaya, salah satunya budaya suku sasak. Dimana suku sasak ini memiliki beragam budaya serta nilai- nilai keakrifan yang tinggi serta memiliki ciri khas tersendiri. suku sasak juga terkenal dengan kekayaan sumber daya alam serta keindahan wisatanya. Generasi penerus bangsa suku sasak sekarang ini tidak lagi memperdulikan nilai-nilai tersebut bahkan ada kecenderungan untuk meninggalkan tradisi tersebut. Keadaan yang menghawatirkan ini menuntut adanya upaya untuk menerapkan nilai-nilai luhur tersebut kedalam kehidupan masyarakat sasak, sehingga generasi muda tidak melupakan budayanya sendiri. Oleh sebab itu lahirlah “ Piagam Gumi Sasak” yang bertujuan untuk menegakan dan menggali jati diri suku sasak.
Gumi
sasak merupakan sebuah tempat bagi orang-orang sasak menggantungkan harapan
kehidupannya. Di tanah tersebut, orang-orang sasak melakukan serangkaian proses kehidupan
dari generasi ke generasi dan melahirkan bagian-bagian yang harus diketahui
oleh generasi mudanya. Penemuan situs sejarah yang paling penting untuk
mengetahui kehidupan prasejarah di Gumi Sasak adalah penemuan benda-benda
arkeologis di Gunung piring, Truwai, kecamatan pujut kabupataen Lombok Tengah. Adapun
yang ditemukan adalah periuk utuh, kereweng, kerangka manusia, sisa kulit
kerang, arang, fragmenlogam dan binatang. Sumber informasi sejararah lainnya
diproleh dari cerita-cerita rakyat , babad lontar dan peninggalan berupa makam
maupun masjid.
Piagam Gumi Sasak
Menjadi bangsa Sasak adalah amanah yang harus dipertanggung-jawabkan kepada
Allah SWT dan generasi mendatang. Menunaikan amanah Sasak itu sejatinya
merupakan matarantai sejarah kemanusiaan, melalui simbol-simbol yang diletakkan
dalam pemikiran bangsa Sasak yang terhampar di Gumi Paer. Simbol-simbol itu
merupakan tanda-tanda yang terbaca yang membawa kembali menuju jatidirinya yang
sebenarnya.
Perjalanan sejarah bangsa Sasak yang
diwarnai oleh hikmah yang tertuang dalam berbagai bencana yang menenggelamkan,
mengaburkan, dan menistakan keluhuran budaya Sasak. Berbagai catatan penekanan,
pendangkalan makna, pengaburan jatidiri, sampai pembohongan sejarah dengan
berbagai kepentingan para penguasa yang masih berlangsung hingga saat ini,
melalui pencitraan budaya dan sejarah Bangsa yang ditulis dengan perspektif dan
kepentingan kolonialisme dan imperialisme modern. Hal itu telah membuat bangsa
ini menjadi Bangsa inferior yang tak mampu tegak di antara bangsa-bangsa lain
dalam rangka menegakkan amanat kefitrahannya sebagai sebuah bangsa.
Sadar akan hal tersebut, kami anak-anak
bangsa Sasak mengumumkan PIAGAM GUMI SASAK sebagai berikut:
Pertama:
Berjuang bersama menggali dan menegakkan jatidiri bangsa Sasak demi kedaulatan dan kehormatan budaya Sasak.
Berjuang bersama menggali dan menegakkan jatidiri bangsa Sasak demi kedaulatan dan kehormatan budaya Sasak.
Kedua:
Berjuang bersama memelihara, menjaga, dan mengembangkan khazanah intelektual bangsa Sasak agar terpelihara kemurnian kebenaran, kepatutan, dan keindahannya sesuai dengan roh budaya Sasak.
Berjuang bersama memelihara, menjaga, dan mengembangkan khazanah intelektual bangsa Sasak agar terpelihara kemurnian kebenaran, kepatutan, dan keindahannya sesuai dengan roh budaya Sasak.
Ketiga:
Berjuang bersama menegakkan harkat dan martabat bangsa Sasak melalui karya-karya kebudayaan yang membawa bangsa Sasak menjadi bangsa yang maju dengan menjunjung tinggi nilai religiusitas dan tradisionalitas.
Berjuang bersama menegakkan harkat dan martabat bangsa Sasak melalui karya-karya kebudayaan yang membawa bangsa Sasak menjadi bangsa yang maju dengan menjunjung tinggi nilai religiusitas dan tradisionalitas.
Keempat:
Berjuang bersama membangun citra sejati bangsa Sasak baru dengan kejatidirian yang kuat untuk menghadapi tantangan peradaban masa depan.
Berjuang bersama membangun citra sejati bangsa Sasak baru dengan kejatidirian yang kuat untuk menghadapi tantangan peradaban masa depan.
Kelima:
Berjuang bersama dalam satu tatanan masyarakat adat yang egaliter, bersatu, dan berwibawa dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia
Berjuang bersama dalam satu tatanan masyarakat adat yang egaliter, bersatu, dan berwibawa dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia
Semoga Allah SWT senantiasa memberikan
kekuatan serta memberkahi perjalanan bangsa Sasak menuju kemaslahatan seluruh
umat manusia.
Mataram, 14 Mulut tahun Jimawal / 1437 H
26 Desember 2015
26 Desember 2015
NaraSumber:
Murahim, S.Pd.,M.Pd.
Budaya suku sasak memang slalu yg terbaik.
BalasHapusSungguh bermamfaat postingannya untuk kita semua dan penerus kita.
Sasak juga punya piagam. Bangga jadi orang sasak
BalasHapusSasak juga punya piagam. Bangga jadi orang sasak
BalasHapusBenar-benar membantu
BalasHapusSasak memang luar biasa
BalasHapusTerbaiklah
BalasHapusSemoga budaya sasak menjadi yang terbaik.. dan bisa diteruskan oleh generasi ke generasi tanpa adanya perubahan yg tidak dominan..
BalasHapusBangga jadi salah seorg yg bersuku sasak
BalasHapusBangga jadi orang sasak.
BalasHapusMantaf kali
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusSasak emang terbaik
BalasHapusMantap
BalasHapusTerbaik memang sasak ini
BalasHapusBermanfaat
BalasHapusPopulerkan budaya sasak selamanya.
BalasHapusLuar biasa
BalasHapusMksh infonya
BalasHapusMksh infonya
BalasHapusWah informasi yang sangat penting dan menambaha wawasan
BalasHapus