NYONGKOLAN : budaya adat sasak tulen
Secara etimologi Nyongkolan
adalah tradisi pernikahan suku sasak di Lombok. Tradisi nyongkolan ini salah
satu acara inti dalam prosesi perkawinan adat sasak, kegiatan tersebut di
namakan begawe. Kegiatan berupa
begawe inti ini diselenggarakan di rumah kaum laki-laki, yang disebut dengan
roah angkat gawe. Biasanya sebelum diadakan begawe tersebut terlebih dahulu
diadakan selamat untuk memulai begawe dengan cara mengundang sesepuh-sesepuh
dari keluarga dan tetangga pihak laki-laki untuk meminta doa dan zikir, acara
tersebut biasanya diikuti oleh para lelaki.
Menurut A. Daroan dan orang
tua saya, yang berasal dari desa lekor, kec janapria, kab lombok tengah
mengatakan bahwa, nyongkolan adalah mengantar mempelai wanita ke rumah orang
tuanya dengan sopan dan terhormat dan mendapat sambutan dengan cara terhormat
pula. Upacara nyongkolan ini mempunyai tata cara adat sendiri. Sebelum
melakukan prosesi nyongkolan terlebih dahulu melakukaan acara ritual yaitu : betotok, Didalam betotok ini ada ritual
memandikan pengantin perempuan dan laki-laki, memotong rambut pengantin
perempuan dan laki-laki, mengeruk lidah, kuku tangn, kuku kaki pengantin perempuan dan laki-laki,
meremas telur secara bersama antara pengantin perempuan dan laki-laki, setelah
melakukan ritual tersebut kemudian pengantin perempuan dan laki-laki di dandan
dan atau dihias untuk melakukan upacara nyongkolan tersebut ke rumah mempelai
perempuan.
Ada beberapa urut-urutan barisan nyongkolan
yaitu sebagai berikut:
1. Orang-orang tua(nenek-nenek)
yang membawa rokok lekes menggunakan bokor.
2. Orang-orang (ibu-ibu) membawa
makanan menggunakan nare (nampan).
3. Pengantin perempuan.
4. Pengiring perempuan.
5. Pengantin laki-laki.
6. Pengiring laki-laki.
7. Musik ‘gendang belek’.
Sebelum memasuki rumah pengantin
perempuan, ada lagi beberapa ritual yang biasa dilakukan oleh kalangan menak yaitu:
Ngewacan. ngewacan ini adalah perbincangan antara sesepuh pihak laki-laki dan
sesepuh pihak perempuan, dimana sesepuh pihak laki-laki meminta izin untuk
membawa pengantin tersebut ke rumah mempelai perempuan. Sebelum melakukan
ngewacan tersebut para tetua dari pihak perempuan menyambut kedatangan para
tetua dari pihak laki-laki. Setelah itu barulah mulai diadakan ngewacan.
Setelah selesai ngewacan, ritual keduapun dilakukan yaitu, sorong serah atau
yang biasa disebut dengan putes talin keping. Kemudian berakhirlah acara
nyongkolan tersebut.
Kesimpulan:
Nyongkolan adalah mengantar mempelai
wanita ke rumah orang tuanya dengan sopan dan terhormat dan mendapat sambutan
dengan cara terhormat pula. Nyongkolan ini adalah salah satu prosesi adat suku
sasak di Lombok. Tujuan nyongkolan ini dilakukan untuk memperkenalkan pasangan
mempelai perempuan dan laki-laki kepada semua masyarakat, terutama pada
kalangan krabat maupun masyarakat dimana mempelai perempuan tinggal bahwa si A
dan si B sudah resmi menikah dan sekrang berstatus suami istri, karena biasanya
seluruh rangkaian acara pernikahan dilaksanakan di pihak mempelai laki-laki.
Jadi apabila dikemudian hari ditemukan salah satunya terjadi sesuatu seperti
kecelakaan dan lain-lain sudah jelas kemana dan siapa yang akan diberitahhukan.
Nara sumber:
1. Bapak Daroan
2. Bapak Sahrum
Terbaik dari segala yang terbaik. Menambah wawasan bagi pembaca
BalasHapusWaooooo hebat
BalasHapusManapppppp
BalasHapushebatt, lestarikan nyongkolan
BalasHapuskerennn budaya sasak
BalasHapusKeren bangetttt.. i like it
BalasHapusi love it
BalasHapusSungguh info yg bermanfaat
BalasHapusKeren nung
BalasHapusSangat menambah wawasan dan inspirasiii
BalasHapusWow...
BalasHapusMelet 😢
BalasHapusThnks infonya.
BalasHapusThnks infonya.
BalasHapus